Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Istilah nganggur buat suami

Sebagian besar mata pencaharian di desa saya bercocok tanam, beternak unggas ataupun ikan. Rata-rata kaum lelaki masih dominan berperan sebagai pencari nafkah utama, maklum jenis pekerjaan yang ada menuntut kuat dan juga besarnya stamina, meski ada beberapa yang bisa dikerjakan oleh kaum isteri di desa namun hanya berlaku pada waktu serta kondisi tertentu saja. Sedemikian penting dan vitalnya kedudukan juga peran suami dalam keluarga, kiranya layak bagi para istri agar senantiasa hormat dan bakti terhadap suaminya.(ora percaya? tanya aja sama Pak haji atau Bu haja.). Dalam hal menafsirkan hormat dan bakti sama suami, kebanyakan para istri di desa saya suka tebang pilih, pulang kerja bawa uang dihormati dan di bakti, sementara kalo tangan kosong pasti ngomong kaya gini" bosen...punya suami nganggur saben hari" Menurut mereka serajin apapun Sang suami, hal tersebut ra bakal ngaruh persepsi mereka, biar suami pergi pagi pulang pagi, berhari-hari bahkan  lebih, tak bakal d

Pilkades, klakson dan para calon

Hal unik banyak dilakukan para balon kades dalam upayanya mencari dukungan suara dan simpatik warga. Salah satunya keunikan para balon dengan mengganti aki sepeda motor mereka dengan yang baru, tindakan ini dimaksudkan agar mendapat bunyi klakson dengan suara maksimal. Memang lucu kalau dipikir sepintas kaitan nya apa coba antara nyalon sama suara klakson maksimal? Mungkin jauh lebih masuk akal jika dihubungkan pendukungan warga dengan hasil perolehan suara maksimal. Maksud hati semua kontestanatau para calon berharap meraih kemenangan maka semua carapun siap dilakukan, apalagi cara yang dikit modal pasti menjadi pilihan. Maklum konon dibeberapa desa modal jadi kades sangat mahal. Jadi lumayan cara tersebut diterapkan buat ngirit modal. Meskipun sekarang dikabarkan bahwa Pilkades sudah teranggarkan alias gratis namun  tetap saja para calon kontestan butuh mempersiapkan dana  untuk biaya kegiatan-kegiatan penguatan suara dan pemenangannya dalam proses pemilihan. Kaitan pe

Pilkades dalam obrolan pemuda sebuah desa

Ini adalah sebuah cerita dari sebuah obrolan pemuda desa, sehabis bermain bola, nama desa terserah imajinasi sulur semua. Ok mangga silakan baca.... Kalo emang Pilkades akibatnya sama begini-begini juga , lantas ngapain masih tetep dipakai saja?!!! tanya satu pemuda bertopi bertuliskat cat dengan nada keras. "Husst......  jangan keras-keras, itu bukan urusan kita, wong cilik ini bisa apa....sudah tinggal manut saja."  kata pemuda yang pakai kupluk Jawa dengan baju komrang hitam. "Lah ora bisa gitulah, jadi urusan kita juga wong kita je yang nrima akibatnya" sela pemuda berbaju jaket kulit. "Terus. ... gimana, keadaan kaya gini kan salah kita-kita juga."tanya pemuda berkopiah dengan nada dingin. Beberapa saat semua orang mendadak terdiam, kemudian tiba-tiba salah seorang diantara kumpulan tersebut kembali angkat bicara. "Ya.........aneh saja, kita kan wong sedesa jelasnya banyak diantara kita sedarah, masih satu keluarga serumpun ras yang