Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Omongan lebe

Kalo ketemu sama ustadz Hadi, saya pengen nanyain omongan Lebe kemaren," kata Gaweng dengan nada greget,"emang ente mau nanya apaan weng," kaya Mang Kukus penasaran ,"masalah hukum agama kaitan syariat, kayanya hanya ustadz Hadi yang sanggup nerangin,"kata Gaweng dengan sangat meyakinkan bahwa satu-satunya orang yang mampu memecahkan persoalan tersebut adalah Ustadz Hadi yang ia banggakan sekaligus tanpa sadar kata-kata Gaweng memojokkan diri Mang Kukus diposisi orang yang tidak layak atau orang yang tidak memiliki kapasitas untuk membahas persoalan tersebut. "wuidih.....Katon serius pisan itu masalah weng !" balas Mang Kus nyentil, "bahasan elit, dudu kelas ecek-ecek pokoke." Kata Gaweng tegas,"ya wis sementara sambil nunggu Ustadz, gimana ngopi apa ora?" tanya Mang kus ,"nah ide bagus itu Mang Kus!" jawab Gaweng spontan setuju," tapi ngomong-ngomong sehubungan nilai tukar rupiah yang saya dapat sore ini anjlok, k

Belajar Memahami Demokrasi

Para ahli banyak mengartikan demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Dengan pengertian yang sederhana dan mudah dihafal tersebut, semenjak kelas empat SD saya sudah mampu menjawab soal-soal ulangan dengan pertanyaan " maksud dari demokrasi" tersebut. Beranjak kemudian diusiaku sekarang, saya merisaukan banyak kesulitan untuk memahami hafalan tersebut, berbagai pertanyaan timbul dibenak saya dengan melihat realitas yang ada. Berbicara demokrasi berarti membicarakan soal keterbukaan, dari sini saya menanyakan, keterbukaan yang mana? Apa keterbukaan tanpa batas? Ataukah keterbukaan terbatas yang dimaksud disini ada sensor? Lah, kalo ada batasan sensor, berarti tidak bisa dikatakan terbuka dong? Lantas keterbukaan yang bagaimana? Untuk memenuhi kerisauanku karena keterbatasan pengetahuanku itu, akhirnya aku pun mencari-cari jawabannya, dengan bertanya dan membaca akhirnya ada sedikit jawaban bahwa keterbukaan yang dimaksud adalah keterbukaan poli

Baiknya Pemimpin itu.......

Seorang pemimpin harus memiliki hasrat, iki kudu!, Jika tidak ada hasrat-tidak ada keinginan-tidak ada semangat, jadi  pemimpin harus memiliki hasrat-gaerah-semangat untuk menginspirasi orang-orang yang ia pimpin, juga agar bisa berkomunikasi secara jelas dan tegas tentang visi yang. Ia gagas untuk organisasinya. Hasrat membentuk pemimpin yang bersemangat tidak loyo bin plempam- plempem yang tentunya membosankan. Selain hasrat, seorang pemimpin juga harus hadir untuk organisasi yang ia pimpin, kehadirannya harus berikut disertai dengan pikiran, hati dan Tenaganya. Pemimpin yang selalu menghilang, hadir ketika ada keuntungan masa bodoh dengan persoalan yang memusingkan, adalah sosok pemimpin licik dan egois, dijamin kehidupan organisasinya pun kacau, jangankan bisa mencapai sebuah hasil maksimal untuk bertahan pun sungguh kepayahan. Selanjutnya komitmen, benar..... komitmen banget penting bagi seorang pemimpin, komitmen Ning opo? jelasnya komitmen pada visi organisasinya, komitmen p

Mengapa Konflik Pilkades Sulit Diputus?

Konflik atas nama pemilihan pemimpin di desa bagaikan lingkaran setan yang sulit diputuskan. Kita yang hidup di pedesaan sepertinya tidak mau belajar dari masa lalu kita, andai kita lihat dan telaah apa yang telah terjadi sebelumnya dan apa sebabnya? Kemudian kita pakai pelajaran tersebut didalam membuat sebuah kebijakan supaya hal buruk yang sama tidak terulang kembali, kita tidak akan jatuh kedalam lubang permasalahan yang sama. Sehingga perpecahan dalam kehidupan masyarakat di desa kita bisa dihindari. Karena Kerukunan masyarakat desa merupakan aset besar yang dimiliki desa, sekaligus sebagai modal dasar pembangunan desa, sebagaimana gotong royong bisa tercipta karena adanya kerukunan masyarakatnya. Justru hal yang penting itu, mengapa kemudian kita biarkan terkoyak lantaran persoalan perbedaan pilihan dalam kontestasi pemilihan pimpinan tersebut. Sangat ironis memang, sepertinya kita semua lupa tujuan pemilihan itu kemana? tidakkah diharapkan dari kegiatan demokrasi ini kem

Sebuah kebebasan

Ketika seseorang hidup selalu dengan penafsiran, enggan terlibat atau kontak dengan dunia langsung, ia senantiasa mengkonsumsi segala masalah dengan sudut pandangan yang tidak netral, ia akan larut pada kepentingannya bahkan prasangka buruknya, mengesampingkan kebenaran yang sesungguhnya. Maka seseorang yang kerangka berfikir demikian hanya mampu menangkap sesuatu masalah di permukaannya saja tanpa tahu kedalaman dari masalah yang sebenarnya. sehingga pemikiran orang demikian pasti dangkal pemahaman dan hal ini bisa menciptakan kesalah pahaman. Orang yang berpola pikir sebagaimana diawal cenderung tidak rasional, tidak kritis dan tidak sistematis dalam menyikapi keadaan. Dengan kondisi tersebut hasil yang didapat adalah sebuah pemikiran dungu. Dan ketika  melangkah pun akan bertindak salah, yang kemudian mengakibatkan ketidak adilan terhadap orang lain sebagai korban. Hal tersebut tentu dapat mendorong konflik dan apabila korban terakumulasi banyak maka besar kemungkinan terjadi

Tentang Lomba

Diantara kita semua mungkin sudah sering melihat atau bahkan sering ikut lomba. Konon dengan lomba kita bisa tahu siapa yang lebih baik diantara kita, dengan ikut lomba kita bisa mengenal orang-orang baru, dan katanya apabila memetik kemenangan dari lomba reputasi kita menjadi naik sebagai sang juara. Rasa jumawah apa pentingnya? Dalam hal ini saya pribadi meyakini bahwa dibalik lomba pasti muncul keinginan atau hasrat untuk berkuasa atas yang lainnya, didalamnya ada niat untuk menghancurkan atau lebih sederhananya mengalahkan lawan kita, dan kalau mau jujur hasrat tersebut sangat dominan daripada keinginan untuk bekerja sama. Yang karenanya saya kurang setuju dengan lomba meski dalam bentuk apapun juga termasuk pemilihan pemimpin yang ada di desa kita. Sebuah budaya pecah belah yang terbiar lama. Sekarang ini yang kita butuhkan adalah kerjasama atau kolaborasi. Untuk sebuah tujuan luhur kesejahteraan bersama agar bisa terwujud kita tidak perlu berkompetisi, karena kompetisi tidak

Curhatan menjelang, "Pilkades serentak tahun 2019"

Bulan Oktober depan Desa saya bakal ngegelar hajat demokrasi yakni Pilkades serentak tahun sekarang. Terus terang saya merasa kurang nyaman dengan suasana yang sedang berkembang. Selain banyak terjadi cekcok antar tetangga, temen, saudara  bahkan dalam satu keluarga suami dengan istri atau orangtua dengan anaknya, dan yang bikin saya paling dongkol juga gerah masalahnya seseorang dengan gampangnya melegitimasi pilihan orang lain berdasar merk rokok yang dibawanya. Sudah menjadi kebiasaan di desa saya bahwa saban dihelat kontestasi Pilkades, masing-masing calon sudah menyiapkan merk rokok Sebagai ciri khas mereka, layaknya semacam sponsor. Kebetulan rokok yang saya suka dipakai simbol salah satu calon, ruginya kalo saya nongkrong bareng temen atau ada yang main ke rumah, pasti mereka komentar masalah rokok dikaitkan calon dengan simbol rokok tersebut, tambah lagi kalo saya sempat sajikan kopi atau teh pastinya komentar mereka bahwa barang tersebut diperoleh dari para calon konte

Wawa sang "Singa desa"

Datang dengan muka muram, nampak tak seperti biasa kelihatan lesu dan tidak bergairah, sepintas saya duga bahwa dia dalam masalah, untuk itu saya pun tak berani membuka canda, khawatir kalo pada nantinya kurang berkenan dengan perasaannya, saya pun cuma bisa mempersilahkan ia duduk di kursi tamu saya yang reot kadung sudah tua. Dia saya panggil " wawa'". teman karib bahkan sudah saya anggap keluarga, yang karena kedekatan kami berdua, kurang lebih dua puluh tahun lalu dia terkenal "Singa desa" karena keberanian serta kenekatan nya ketika masih sering terjadi ribut antar desa. "Emmmh.. kayanya lagi kurang enak apa wa?"tanyaku menyapa pelan. "Kalo dibilang kurang enak sih ora, cuman isun lagi sumpek mikirin bocah,"katanya sambil menghela nafas berat. "Maaf wa' mbok Kula lancang emang bocahe kenapa?" tanyaku "Entahlah... tak habis pikir dengan Yeni anak pertama saya."jawabnya lesu. "Kalo boleh tahu emang Ye

Ustadz Hadi inspirator desa kami

Ustadz Hadi adalah anak dari pak H.Malik, sepulangnya dari pondok pesantren kenamaan beliau sangat serus mengabdikan dirinya untuk masyarakat desa kami, selain sebagai guru Aliyah, beliau aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan, fokus beliau pada pembangunan karakter generasi muda, terkhusus perhatiannya pada keberadaan anak yatim piatu juga masalah kemiskinan serta kesejahteraan masyarakat desa. Diusianya yang masih sangat produktif beliau seolah tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk ikut sumbangsih dan partisipasi dalam kegiatan pemberdayaan kemasyarakatan, beliau pun terpilih sebagai ketua Irmas di desa kami. Misi untuk membangun visi masyarakat islami pun mulai dijalankan, dengan langkah- langkah persuasif mulai dilakukan dengan mengudang berbagai kalangan santri muda di desa kami dari berbagai almamater ponpes masing-masing , untuk duduk bersama membentuk satu untuk memikirkan kemajuan desanya dengan menitik beratkan pada pembinaan akhlak generasi muda yang ada di

Terimakasih....dukun...

Di wilayah pedesaan di era pejat pejet (gadget), milaneal atau sebutan lainnya banyak jenis pekerjaan yang diambang gulung tikar, salah satunya adalah jenis pekerjaan praktek perdukunan. Dulu didesa saya banyak yang berprofesi demikian bahkan menjadi trend di era sebelum tahun dua ribuan. Dalam status sosial figur seorang dukun  sangat disegani dan dihormati layaknya orang kaya ataupun tokoh agama. Mereka dianggap penting untuk berbagai kasus penanganan orang sakit. Rujukan pertama sebelum melangkah berobat kemana-mana adalah mereka, adalah tabu jika kita mengesampingkan mereka karena mereka dianggap mampu melihat yang kasat serta mampu menerawang apa dibalik tabir penglihatan awam. Selain anggapan sebagaimana diatas, masih banyak kemampuan lain yang dianggap dimiliki oleh masing-masing dukun yang ada di desa saya. Sebelum hadirnya Android dengan kemampuan koneksi internet yang kian canggih, seorang dukun merupakan mediasi untuk menanyakan kabar sanak saudara yang jauh seperti

Cerita: Diangkat PNS?

Ada-ada saja kalo Mang Kukus bikin cerita, pasalnya kemarin beliau ngasih kabar sama saya lewat WA, katanya waktu tujuh belasan kemarin dia dapat anugerah konon anak Mang Kus diangkat PNS. Dan untuk meyakinkannya beliau pun mengundang saya untuk menghadiri syukuran atas anugrah tersebut. Tidak hanya saya gaweng pun turut diundang, saya tahu demikian karna Gaweng sempat menghubungi saya menanyakan kebenaran kabar Mang Kus tersebut. Karena penasaran kami berdua akhirnya sepakat hadir sesuai undangan ba'da asyar. Dan tepat setelah selesai sholat asyar saya pun bergegas ke rumah Mang Kus dengan tanpa melepas pakaian lengkap sholat saya, memakai baju Koko bersarung dan berkopiyah. Pakaian kelayakan untuk menghadiri kondangan atau acara tahlilan. Memang tidaklah jauh jarak rumah saya dengan Mang Kus, hanya sekitar dua puluh meteran cuma melewati tanah kebonan doang. Saya pun tiba segera dirumah Mang Kus. Mang Kus pun menyambut hangat kedatangan saya dengan gaya cengengesanny

Istilah nganggur buat suami

Sebagian besar mata pencaharian di desa saya bercocok tanam, beternak unggas ataupun ikan. Rata-rata kaum lelaki masih dominan berperan sebagai pencari nafkah utama, maklum jenis pekerjaan yang ada menuntut kuat dan juga besarnya stamina, meski ada beberapa yang bisa dikerjakan oleh kaum isteri di desa namun hanya berlaku pada waktu serta kondisi tertentu saja. Sedemikian penting dan vitalnya kedudukan juga peran suami dalam keluarga, kiranya layak bagi para istri agar senantiasa hormat dan bakti terhadap suaminya.(ora percaya? tanya aja sama Pak haji atau Bu haja.). Dalam hal menafsirkan hormat dan bakti sama suami, kebanyakan para istri di desa saya suka tebang pilih, pulang kerja bawa uang dihormati dan di bakti, sementara kalo tangan kosong pasti ngomong kaya gini" bosen...punya suami nganggur saben hari" Menurut mereka serajin apapun Sang suami, hal tersebut ra bakal ngaruh persepsi mereka, biar suami pergi pagi pulang pagi, berhari-hari bahkan  lebih, tak bakal d

Pilkades, klakson dan para calon

Hal unik banyak dilakukan para balon kades dalam upayanya mencari dukungan suara dan simpatik warga. Salah satunya keunikan para balon dengan mengganti aki sepeda motor mereka dengan yang baru, tindakan ini dimaksudkan agar mendapat bunyi klakson dengan suara maksimal. Memang lucu kalau dipikir sepintas kaitan nya apa coba antara nyalon sama suara klakson maksimal? Mungkin jauh lebih masuk akal jika dihubungkan pendukungan warga dengan hasil perolehan suara maksimal. Maksud hati semua kontestanatau para calon berharap meraih kemenangan maka semua carapun siap dilakukan, apalagi cara yang dikit modal pasti menjadi pilihan. Maklum konon dibeberapa desa modal jadi kades sangat mahal. Jadi lumayan cara tersebut diterapkan buat ngirit modal. Meskipun sekarang dikabarkan bahwa Pilkades sudah teranggarkan alias gratis namun  tetap saja para calon kontestan butuh mempersiapkan dana  untuk biaya kegiatan-kegiatan penguatan suara dan pemenangannya dalam proses pemilihan. Kaitan pe

Pilkades dalam obrolan pemuda sebuah desa

Ini adalah sebuah cerita dari sebuah obrolan pemuda desa, sehabis bermain bola, nama desa terserah imajinasi sulur semua. Ok mangga silakan baca.... Kalo emang Pilkades akibatnya sama begini-begini juga , lantas ngapain masih tetep dipakai saja?!!! tanya satu pemuda bertopi bertuliskat cat dengan nada keras. "Husst......  jangan keras-keras, itu bukan urusan kita, wong cilik ini bisa apa....sudah tinggal manut saja."  kata pemuda yang pakai kupluk Jawa dengan baju komrang hitam. "Lah ora bisa gitulah, jadi urusan kita juga wong kita je yang nrima akibatnya" sela pemuda berbaju jaket kulit. "Terus. ... gimana, keadaan kaya gini kan salah kita-kita juga."tanya pemuda berkopiah dengan nada dingin. Beberapa saat semua orang mendadak terdiam, kemudian tiba-tiba salah seorang diantara kumpulan tersebut kembali angkat bicara. "Ya.........aneh saja, kita kan wong sedesa jelasnya banyak diantara kita sedarah, masih satu keluarga serumpun ras yang

Modal kades pakai 'YEN"

"Weng jadi ora tahun depan nyalon kadesnya?"tanya Mang Kus pada Gaweng "Belum siap Mang"jawab Gaweng lesu. "Ya wis, Mang Kus saja yang duluan nyalon tahun depan."tegas Mang Kus mantap. "Ah.. yang bener Mang!"tanya Gaweng sangsi. "Ya ... benerlah, entar mamang mau muwur bagi-bagi uang satu KK satu juta."tegas Mang Kus menyakinkan Gaweng. "Kasih sembako beras perKK satu kandek isi dua puluh lima kilogram plus gula."tegas Mang Kus kembali' "Terus saya data ustadz -ustadzah yang punya mushollah buat umroh bareng saya."lanjut Mang Kus. "Masing-masing anggota Timses juga dikasih sepeda motor buat kegiatan mobilisasi dan penggalangan suara ditambah ongkos transport perhari dua ratus ribu rupiah."kata Mang Kus memberondong Gaweng yang cuma diem mendengarkan. "Serius Mang?!"tanya gaweng belum yakin. "Serius lah!"tegas Mang Kus "Tapi maaf maaf nih.. Mang..entar itu modal dari

Desa arah cinta saya

Sebelum baca baiknya biar Batur faham, Baca dulu sepenggal keterangan bahwa setiap kalimat dalam kurung anggap itu komenan orang atau kalo setuju boleh anggap itu komenan Anda . Ok yups! Mangga baca ...... (lagi-lagi nulis soal desa.....lainnya coba?) Aduh gimana ya? Kayane saya ora bisa pindah! Telanjur dalam rasa cinta saya sama desa. Wajahnya nan ayu indah memanja mata, Lenggok gerak kehidupan sosialnya bersahaja, guyub rukun serta ramah. (Amis cocot mu cah !!!) Lir ibarat kata; biar seribu janda datang menggoda, cinta saya tak bakal rubah ataupun pindah.( Hah..karuan janda tua, cah !) Eh. bener, wa ! Umpama saya ditawari jadi walikota sekalipun (Hoala.....siapa juga kasih tawaran segitunya?) Mending saya pilih jadi kades saja.(enak tenan karepmu cah !!!) He... he... sorry wa ! Yakin !! bukan kesana arah cinta saya. Masih ada yang inget ora, wa? Saat diajar guru IPS di sekolah dasar kita, *Indonesia negeri yang ramah tamah, selain subur alamnya kaya pula akan

Seruan langit desa

Ini seruan langit Desa........ Mumpung desa butuh pimpinan Cepet buruan daftar Gratis kok, ora bayar Lumayan numpang tenar Jangan dulu mikirin kalah menang Itu sih soal gampang Semudah menjawab modal Tinggal pasang badan Ora usah muwur atau serangan fajar Ngapain yang gituan? Sekarang zaman butuh kejujuran, Ya sudah buktikan! Terpenting siapkan visi misi matang. Jangan takut nyusun rencana besar Jangan ragu menjanjikan peningkatan kesejahteraan. Ngapain dipusingkan toh desa kaya anggaran. Dana Desa sendiri punya nominal jumlah besar, bahkan di tahun 2020 depan bukan lagi diangka ratusan jutaan. Konon kabarnya sudah jebol dilevel milyaran. Terus belum lagi ada ADD dan dana-dana bantuan kayak dari kabupaten dan provinsi yang masih teranggarkan. Ditambah PAD; lelangan tirisara, tambatan perahu dan pasar, semua masuk ke kas desa pada kode rekening pendapatan. Gih, segera bikin lamaran!! Cukup SMP prasyarat pendidikan SKCK diurus dikepolisian, mudah tidak merep

CERITA UWAK DAN ANAKNYA BELAJAR NGAJI

Budaya magrib mengaji masih dijalankan kebanyakan warga di desa saya. anak-anak dari umur tujuh sampai belasan di saban sore disuruh pergi ke Mushalah untuk belajar mengaji kepada ustadz -ustadzah, Dengan harapan mereka kelak menjadi generasi soleh soleha. sementara untuk anak-anak yang dibawah umur enam atau lima kebawah biasanya masih dibina masing-masing orang tuanya dirumah, sebagai tahap pembekalan dan pengenalan ilmu ngaji saja.. Disampimg itu pula mengingat diusia tersebut kebanyakan masih sulit untuk diarahkan jelasnya merepotkan bagi para orangtua maupun para ustadz  ustadzah. Termasuk anak uwak saya yang baru menginjak empat tahun usianya. Untuk itulah beliau sendiri yang membina dan mengajarkan anaknya dalam mengenal huruf hijaiyah. Dan beberapa hari yang lalu beliau sempat bercerita suka dukanya. Pada hari pertama : setelah bersama membaca basmalah kemudian pengajaran pun dimulai. "Alif difathah a" kata uwak saya yang kemudian diikuti anak lakin

PROFIL ISTRIKU DIBALIK SATU PERISTIWA

Sekitar pukul lima belas tiga puluh menit saya tiba dihalaman rumah sepulang kerja. Masih diatas jok sepeda motor bebek butut kesayangan (sayang kalo dijual ora bakal laku), bermaksud netralin gigi mesin sepeda motor tiba- tiba " klak ", pedal gigi mesin yang saya injak patah, spontan saya pun matikan mesin sepeda motor. dan benar tangkai pedal gigi deket bodi mesin ternyata coplok dari patri lasnnya, saat itu saya kebingungan masalahnya mau saya dorong masuk kedalam rumah tidak bisa, mau saya bawa kebengkel susah. sementara besok mesti dipakai lagi buat kerja. "Aduh ....ini gimana,"gumamku sendiri "Lah pak.. kenapa motornya?"tanya istriku yang tiba-tiba muncul. "ini bun, gigi sepeda motore lepas"jawabku "uwalah...kirain kenapa, yo..pantes tho pak wong sepedane wis tua kudune ompong."katanya empeng. Mendengar jawaban demikian saya hanya tersenyum, memang itulah istri saya; cerdas dan rasional, apalagi dalam urusa

"TIGA KUNCI SAKTI MENUJU KADES"

Seperti biasa sore itu Gaweng dateng ke ranggon Mang Kukus. "Assalumu'alaikum... Mang Kus"sapa Gaweng pada Mangkus yang lagi asyik telentang rebahan diranggon. "Wa'alaikum salam,.....e..ente weng, monggo-monggo duduk"jawab Mang Kus seraya bangun. "Mau teh, kopi, susu, es...anget..panas" tawar Mang Kus khas seperti biasa pada tiap tamu ranggon yang ditemuinya. "ora usah repot, kopi juga mau kok,he..he.. tapi eit tunggu Mang ......paket jadi aja diwarung Bi Muni, kopi nya mantappp.. mang " "yang mantap kopi...apa susunya weng,he..he?" ledek Mang Kus "Masih tau aja Mamang." jawab gaweng spontan. "eh ya mang mau ....ora ya, Urip ngebeliin rokok signature sekalian sama kopinya?" tanya Gaweng, "Rip...sini!"panggil Mang Kus pada anak keduanya yang lagi ngumpul-ngumpul bareng temennya diteras rumah yang tidak jauh dari ranggon. "Pripun.. pak?"tanya urip halus pada b

Pesan Mang Kukus jelang PILKADES/PILWU di Desa

Kita di kampung hanya punya telaga kecil yang jernih, biarlah tetep tenang dalam riak keasrian. Persoalan kentut ora usah diributkan, cukup tutup hidung sebentar hilang. Ngapai miara berita bohongan, tidakkah nanti besar, dewek sampean yang jadi tumbal. Baiknya kita tengok gotong royong, tepa selira yang keriputan, sudah jadi Aki Nini lapukan, yuk... mari...kita urusi, tidakkah mereka yang telah menumbuhkan kita sampai sebigini. Lantaran Majune IT, kita kabeh aja pada lupa diri ning akar budayane bangsa iki. pribadi bangsa yang penuh mawas diri. Gunaken majune informasi buat hal yang mesti, aja digunani anggone fitnah memecah mengadu sana sini. Kalo memang butuh pemimpin sejati, monggo pilih dengan seksama dan teliti. Ora usah maksa liane dume beda milih. Tiap orang punya hati, saben uwong dueni emosi, ora usah disulut... dikompori.. pancen yen kebakaran ora tah sampean melu mati. Terus lamon sampean jawab kaya puniki; "ha..ha...ngapai melu mati, wong

"Urip nrimo dan bersyukur ?"

"Yang jelas buat contoh maksud dari urip nrimo dan bersyukur ora kaya ngono weng," "Lah... terus contohe piye...mang..lah wongiku kang tepat sesuai kalimate ..je" "Assalamualaikum...Mang .....Ang,"sapaku pada kedua orang yang lagi pada asik ngobrol tersebut, entah apa yang lagi mereka ributkan, cuman dua kalimat tersebut yang sempat saya dengar. "Wa 'alaikum salam....kebeneran bro ....aku sama Gaweng kan termasuk golongan PENGOK nih... alias pengguna otak kurang...jadi tulung jelasin maksud dari urip nrima dan bersyukur itu gimana?!"desak Mang Kus saat nyambut kedatanganku diranggonnya. "Walah.....kalo gituan sih harusnya pak ustad yang ngejawab, bukan merk saya mang,"kataku berusaha ngelak. "Udah....nunggu Pak ustadnya lama, jauh lagi dimesjid"kata Mang Kus ngotot. "Wong ngejelasin kan perlu ilmunya, lah sayane sopo mang"kataku mawas diri. "Pokoke...sebisa mas bro.....penting kita faham !"ka

Ngobrol "Batal puasa" Bareng Mang Kukus

Saya bener-bener dibuat kagum campur penasaran dengan sosok Si Anto seperti yang diceritakan Mang Kus kemaren saat bareng pulang taraweh. Si Anto yang bekerja sebagai penjemur gabah (biji padi) milik Pak Haji Ilyas seorang Bandar Gabah dan Beras di Desa kami,kata Mang Kus sepanjang Si Anto kerja jemur gabah selama bulan puasa ini konon dia belum pernah batal sekali pun. kita tentunya maklum yang namanya kerja jemur gabah tentu perlu tenaga besar dan pastinya tidak bisa jauh-jauh kena panas sinar matahari,lah....kalo dibawa puasa..gimana bisa saya bayangin..susah dan mungkin andai saya yang ngalamin pasti keok. Saking penasarannya sore harinya sehabis pulang kerja ba'da sholat asyar itung-itung ngabuburit saya pun datangin Mang Kus dirumahnya, yang hanya berapa meter belakang rumah saya cuman selang kebon kosong, dan kebetulan Mang Kus lagi asyik tengok-tengok sendirian duduk diranggon depan rumahnya. "Lah....ada apa ta bro, nyangareku serius temen?" sambutnya nga

Ngobrol "Aparat desa" bareng Mang Kukus

"Sekiyen dadi wong desa enak ya bro?"kata Mang kukus "Maksude Mang Kus pripun?"tanyaku "Wong Desa kang ngenggo pakaian dines la..!"jelas Mang Kukus "Oooo...Aparat Desa, emang enak gimana mang?tanyaku melanjutkan "Lah ya..jelas enak toh, wong tinggal dodok trus oli gaji plus bengkok toh" "Ah...Mang Kus jangan nyirik gitu lah"kataku sedikit dengan nada ledek "Eh..bro omongane Mang Kus ki berdasar takta kaya SCTV"tegasnya mantap tapi...(ora dingartosi) "Maksude Mang Kus takta ku data fakta,gitu"jelasku pada yang dimaksud Mang Kukus "Lah ya..itu, data fakta trus digandeng...he..he.."kata Mang Kukus dengan gaya ngelesnya "Nggak sekalian dikawinin sih mang?"kataku nambahin "Ah ente bro bisa bae, tapi bener sih kalo ngobrol sama ente ku enak, gamblang gitu"puji Mang Kus. "Et...tunggu mujinya kurang satu belom dapet bonus kopi....?"ledekku gesit akan maksud pujia

"Ngobrol Pemilu Bareng Mang Kukus"

Hari ini rabu tanggal 17 April seluruh masyarakat indonesia lagi sibuk memilih calon dewan dan pemimpin negeri. termasuk didesaku yang tercinta ini, seluruh warga datang berbondong di tiap TPS dilokasinya  masing-masing.  kebetulan TPs saya memilih tidak jauh cuman selang satu rumah dari rumahku. hilir mudik tangga yang mau nyoblos lewat jalan depan rumahku.  mang Kukus tangga  belakang rumahku  lewat keliatan mungkin habis nyoblos. "udah nyoblos, mang?"Sapaku sopan sama mang kukus yang usianya jauh lebih tua dari saya. "Oh..iya udah boss."balasnya ngeledek dengan gaya mudanya  "ah mangkus bisa bae,..mampir...?"kataku balas ledek "siap seru, ora?"tanyanya balik, "seru apanya mangkus?"tanyaku penasaran, "ya...Seruputnya lah!"jawabnya ringan sambil nyengir kuda "ooo......siap, monggo duduk!"balasku smbil ngajak duduk dikursi terasku. "sampean nyoblos dereng?"balik mangk