Ketika seseorang hidup selalu dengan penafsiran, enggan terlibat atau kontak dengan dunia langsung, ia senantiasa mengkonsumsi segala masalah dengan sudut pandangan yang tidak netral, ia akan larut pada kepentingannya bahkan prasangka buruknya, mengesampingkan kebenaran yang sesungguhnya. Maka seseorang yang kerangka berfikir demikian hanya mampu menangkap sesuatu masalah di permukaannya saja tanpa tahu kedalaman dari masalah yang sebenarnya. sehingga pemikiran orang demikian pasti dangkal pemahaman dan hal ini bisa menciptakan kesalah pahaman. Orang yang berpola pikir sebagaimana diawal cenderung tidak rasional, tidak kritis dan tidak sistematis dalam menyikapi keadaan. Dengan kondisi tersebut hasil yang didapat adalah sebuah pemikiran dungu. Dan ketika melangkah pun akan bertindak salah, yang kemudian mengakibatkan ketidak adilan terhadap orang lain sebagai korban. Hal tersebut tentu dapat mendorong konflik dan apabila korban terakumulasi banyak maka besar kemungkinan terjadi
Media sharing, entertainment and information