Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Belajar Memahami Demokrasi

Para ahli banyak mengartikan demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Dengan pengertian yang sederhana dan mudah dihafal tersebut, semenjak kelas empat SD saya sudah mampu menjawab soal-soal ulangan dengan pertanyaan " maksud dari demokrasi" tersebut. Beranjak kemudian diusiaku sekarang, saya merisaukan banyak kesulitan untuk memahami hafalan tersebut, berbagai pertanyaan timbul dibenak saya dengan melihat realitas yang ada. Berbicara demokrasi berarti membicarakan soal keterbukaan, dari sini saya menanyakan, keterbukaan yang mana? Apa keterbukaan tanpa batas? Ataukah keterbukaan terbatas yang dimaksud disini ada sensor? Lah, kalo ada batasan sensor, berarti tidak bisa dikatakan terbuka dong? Lantas keterbukaan yang bagaimana? Untuk memenuhi kerisauanku karena keterbatasan pengetahuanku itu, akhirnya aku pun mencari-cari jawabannya, dengan bertanya dan membaca akhirnya ada sedikit jawaban bahwa keterbukaan yang dimaksud adalah keterbukaan poli

Baiknya Pemimpin itu.......

Seorang pemimpin harus memiliki hasrat, iki kudu!, Jika tidak ada hasrat-tidak ada keinginan-tidak ada semangat, jadi  pemimpin harus memiliki hasrat-gaerah-semangat untuk menginspirasi orang-orang yang ia pimpin, juga agar bisa berkomunikasi secara jelas dan tegas tentang visi yang. Ia gagas untuk organisasinya. Hasrat membentuk pemimpin yang bersemangat tidak loyo bin plempam- plempem yang tentunya membosankan. Selain hasrat, seorang pemimpin juga harus hadir untuk organisasi yang ia pimpin, kehadirannya harus berikut disertai dengan pikiran, hati dan Tenaganya. Pemimpin yang selalu menghilang, hadir ketika ada keuntungan masa bodoh dengan persoalan yang memusingkan, adalah sosok pemimpin licik dan egois, dijamin kehidupan organisasinya pun kacau, jangankan bisa mencapai sebuah hasil maksimal untuk bertahan pun sungguh kepayahan. Selanjutnya komitmen, benar..... komitmen banget penting bagi seorang pemimpin, komitmen Ning opo? jelasnya komitmen pada visi organisasinya, komitmen p

Mengapa Konflik Pilkades Sulit Diputus?

Konflik atas nama pemilihan pemimpin di desa bagaikan lingkaran setan yang sulit diputuskan. Kita yang hidup di pedesaan sepertinya tidak mau belajar dari masa lalu kita, andai kita lihat dan telaah apa yang telah terjadi sebelumnya dan apa sebabnya? Kemudian kita pakai pelajaran tersebut didalam membuat sebuah kebijakan supaya hal buruk yang sama tidak terulang kembali, kita tidak akan jatuh kedalam lubang permasalahan yang sama. Sehingga perpecahan dalam kehidupan masyarakat di desa kita bisa dihindari. Karena Kerukunan masyarakat desa merupakan aset besar yang dimiliki desa, sekaligus sebagai modal dasar pembangunan desa, sebagaimana gotong royong bisa tercipta karena adanya kerukunan masyarakatnya. Justru hal yang penting itu, mengapa kemudian kita biarkan terkoyak lantaran persoalan perbedaan pilihan dalam kontestasi pemilihan pimpinan tersebut. Sangat ironis memang, sepertinya kita semua lupa tujuan pemilihan itu kemana? tidakkah diharapkan dari kegiatan demokrasi ini kem